Selasa, 12 Februari 2013

BUKAN HANYA SEKEDAR KARTANU

Surabaya, NU Online

Mulai tanggal 8 September 2012, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, meluncurkan Kartu NU. Kartu ini tidak hanya berfungsi sebagai tanda keanggotaan NU, tetapi juga bisa sebagai kartu Automated Teller Machine (ATM). Pemegang kartu juga bisa memperoleh pinjaman tanpa bunga.

Dalam acara peluncuran kartu NU itu sekaligus dilaksanakan peluncuran Koperasi "Mabadiku Bintang Sembilan" yang bertempat di Aula PWNU Jatim, Jl Masjid Al Akbar Timur 9 Surabaya.

Koperasi NU ini bekerjasama dengan BRI Syariah sebagai tempat menyimpan dana anggota serta asuransi Jasindo Takaful sebagai lembaga penjamin anggota koperasi dengan bank. Setiap anggota koperasi Mabadiku Bintang Sembilan nantinya akan diberi kartu NU gratis dari BRI Syariah.

“Kartu NU ini multi fungsi karena menyangkut data anggota NU, rekening di BRI, asuransi Jasindo dan Koperasi itu sendiri," kata Ketua Koperasi "Mabadiku Bintang Sembilan" Irnanda Laksanawan.

Ada empat macam kartu sesuai dengan warnanya, yakni Platinum, Gold (emas), Silver (perak) dan Green (hijau). Namun hampir 80 persen nantinya kartu NU berwarna hijau karena itu untuk umat NU yang sebagian besar masih perlu diberdayakan lebih lanjut.


"Besaran simpanan wajib (pokok) kelompok Kartu NU Hijau hanyalah Rp20 ribu selama menjadi anggota koperasi dan simpanan wajibnya sebesar Rp25 ribu/tahun. Sedangkan untuk sumbangan wajib ke NU sebesar Rp2 ribu/bulan," ungkap Irnanda.

Di antara kelebihan yang didapat oleh pemegang kartu NU hijau adalah bisa mendapatkan pinjaman sebesar Rp5 juta tanpa bunga untuk usaha dari BRI Syariah. Namun sebelumnya terlebih dulu mendapat rekomendasi dari pengurus cabang atau ranting dan koperasi. Tujuannya, supaya mereka tidak berbuat yang tidak sesuai aturan. Hal itu bisa ditekan atau sangat minim terjadi sebab jika diketahui kiainya ada beban moral jika mereka tidak patuh.

"Kecuali ada hal-hal yang di luar kemampuan manusia tapi itu sudah dijamin oleh Asuransi Jasindo Takaful. Ini bussines to bussines tidak ada pemaksaan dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak," kata Irnanda yang juga staf ahli bidang ESDM Kemeneg BUMN ini.


Program pendaftaran Kartu Tanda Anggota NU (Kartanu) yang sedang digarap oleh PWNU Jatim untuk periode ke 2005-2005 diharapkan dapat mencapai target sebanyak 7 juta anggota dari potensi 14 juta warga NU di Jawa Timur. Wakil Ketua PWNU Jatim H. Sholeh Hayat mengungkapkan bahwa potensi tersebut realistis dilihat dari pemilih PKB di Jawa Timur pada pemilu tahun 2004 yang lalu dengan jumlah berkisar 7 jutaan. Mereka sebagian besar merupakan warga NU.
Saat ini program Kartanu ini sudah gencar disosialisasikan ke seluruh cabang NU. Selanjutnya masing-masing cabang melakukan koordinasi dengan Majelis Wakil Cabang (kecamatan) dan Rating (desa) sebagai pelaksana pendaftaran agar semuanya dapat diselesaikan pada Oktober mendatang.
Dikatakannya pendaftaran Kartanu yang dilaksanakan di Pasuruan tahun lalu telah sukses dengan pendaftar lebih dari 220 ribu orang. Saat ini beberapa cabang juga telah menyelesaikan proses pemotretan seperti Kediri, Banyuwangi, Nganjuk dan Madiun.
Hayat optimis bahwa kemungkinan besar kab. Kediri akan mengalami sukses seperti yang terjadi di Pasuruan karena mendapat dukungan dari bupati dan wakil bupati yang merupakan kader NU.
Biaya pendaftaran Kartanu sebesar Rp. 3500 dengan model kartu seperti ATM yang sudah canggih. PWNU Jawa Timur juga bekerjasama dengan Bringin Life, anak peruhaan BRI yang bergerak dalam bidang asuransi untuk program Dana Santunan Kemanusiaan (DSK).
Program Kartanu ini sudah dimulai pertama kali pada tahun 1988-1992 yang hanya memperoleh anggota 611.000. Selanjutnya pada periode 1992-1997 terdapat 1.173.675 orang pendaftar. Jumlah tersebut terus meningkat pada periode 1997-2002 dengan jumlah pemegang kartu sebanyak 3.177.845 orang.
Wakil Sekretaris PWNU Jatim H. Jono mengungkapkan bahwa tujuan utama dari program ini adalah agar NU memiliki data base anggotanya. �Ini sangat penting untuk memetakan berbagai kegiatan NU seperti program pengentasan kemiskinan, pendidikan, kesehatan dan lainnya,� tandasnya.
Dalam formulir isian yang harus diisi oleh para pendaftar, terdapat item-item struktur demografis seperti umur, status perkawinan, jumlah anak, tingkat pendidikan sampai dengan penghasilan. Kartu ini sekaligus mengidentifikasikan mereka anggota NU atau badan otonomnya seperti Muslimat, Fatayat, Ansor, IPNU dan lainnya.
Jono menjelaskan dengan demikian, nantinya akan diketahui dengan mudah berapa jumjlah warga NU yang pendidikannya sarjana, SMA dan lainnya. Demikian juga akan teridentifkasi berapa besar warga NU Jawa Timur yang penghasilannya dibawah 500 ribu per bulan, 500-1 Juta sampai dengan diatas 1 Juta.
Biaya sebesar 3500 ribu rupiah tersebut sebenarnya sekaligus merupakan bentuk iuran anggota NU karena biaya pembuatan kartu tak sebesar itu.� Ini sekaligus untuk I�anah Syahriah (iuran anggota) yang selama ini tidak bisa berjalan dengan efektif. Mulai dari Ranting sampai dengan PWNU akan mendapat bagian dengan komposisi tertentu.(mkf)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar