Jika kita berbicara masalah prospek
pertanian di Indonesia maka ada beberapa hal yang akan saling
mempengaruhi yaitu masalah ketersediaan pangan, tenaga kerja, dan luas
lahan. Ketiga hal tersebutakan menjabarkan luas bagaimana pertanian kita
untuk kedepannya. Karena dalam mencapai produksi ketiga hal tersebut
akan saling mempengaruhi satu sama lain.
Sebagai rujukan, bahwa saat ini
ketersediaan pangan di Indonesia masih belum mencukupi. Mulai dari
Pangan yang sebenarnya melimpah di Indonesia hingga komoditas pertanian
yang bernilai komersiil yang lebih tinggi. Ketidak mapuan Indonesia
dalam mencapai ketersediaan pangan yaitu terletak di berbagai sisi.
Selain karena penduduk Indonesia yang semakin
bertambah sedangkan produksi pertanian tetap saja, atau bahkan
penurunan hasil produksi akibat alih fungsi lahan menjadi perumahan dan
industri. Selain itu dengan berubahnya iklim secara signifkan
mengakibatkan meledaknya beberapa populasi hama dan penyakit yang mau
tidak mau akan menurunkan hasil produksi hingga sekian persen.
Selain itu, ketersediaan tenaga kerja
dalam sektor pertanian sangat minim sekali. Umumnya yang menjadi tumpuan
bagi pemerintah dalam meningkatkan produksi pertanian adalah orang-
orang tua yang sudah tidak produktif lagi. Sebenarnya jika kita tahu
bahwa petani - petani yang umurnya sudah lanjut tersebut, kurang begitu
ambisius dalam meningkatkan produksi, mereka tidak jarang berfikir
bagaimana seharusnya produksi bisa memlampaui target yang diharapkan.
Dan mereka melakukan kegiatan bertani hanya untuk kegiatan untuk
menyambung hidup saja. Sedangakan dilain pihak sumber daya muda yang
produktif, enggan berkecimpung dalam dunia pertanian. Mereka lebih
memilih merantau kekota atau pulau lain sebagai kuli dari pada hidup
didesa dengan bertani. Jika hal ini berlangsung terus menerus sedangkan
petani-petani nonproduktif kita semakin menurun, lalu siapa yang akan
berkecimpung dalam penyediaan pangan dunia?
Ini merupakan pertanyaan cukup serius dalam ketersediaan pangan di Indonesia.
Ini merupakan pertanyaan cukup serius dalam ketersediaan pangan di Indonesia.
Sebenarnya jika kita mau kritis terhadap
masalah yang ada, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasi
masalah ini. Sebagai contoh, pemerintah harus merubah dulu
mindset-minset anak muda kita tentang pandangannya terhadap pertanian,
dan memunculkan hasrat untuk lebih peduli terhadap pertanian. Mindset
bisa kita ubah dengan penekatan- pendekatan visual, baik melalui
iklan-iklan pendek ditelevisi atau dengan spanduk - spakduk dijalanan,
dan ketika orang selesai membaca, minimal tidak memandang sebelah mata
lagi tentang pandangannya terhadap pertanian. Setelah pendekatan -
pendekatan tersebut berjalan secara kontinyu, pemerintah harus mampu
mewadahi anak - anak muda yang ingin memajukan pertanian kita. hal ini
bisa dilakukan dengan memfasilitasi SMA-SMA pertanian dikecamatan,
karena pada kenyataannya siswa lulusan SMP kurang tertarik karena
minimnya fasilitas.
Dilain pihak, untuk kegiatan-kegiatan
lain seperti penyuluhan dapat ditambah intensitas dan jumlahnya, karena
pada umumnya banyak petani yang tidak medapatkan kesempatan penyuluhan
dari petugas karena minimnya waktu dan petugas. kedua hal ini sangat
penting untuk peningkatan produksi pertanian. Dengan kegiatan penyuluhan
ini petani - dapat berdiskusi dan didapatkan pemecahanya.
Sebagai penunjang kegiatan penanaman,
stok pupuk untuk setiap wilayah harus tetap lancar, khususnya pada awal
musim tanam yang notabene permintaannya mengalami kenaikan, sehingga
terjadi kelangkaan. Hal - hal sepele yang seperti ini haruslah
ditanggapi dengan serius, karena dengan terhambatnya suply pupuk akan
menghambat produksi pula.
Beberapa uraian diatas mungkin akan bisa
sedikt mengatasi permasalahan pertanian dimasa depan. Tinggal sekarang
bagaimana keseriusan ini berjalan lama, hingga mencapai kecukupan
produksi pangan Indonesia.